Pages

Model Komunikasi

Model Komunikasi

Definisi komunikasi dapat digambarkan dengan model berikut:

Model Komunikasi

Model Komunikasi

Dari skema tersebut, definisi komunikasi dapat disimpulkan menjadi 8 prinsip, yaitu:

  1. Proses penyampaian dan penerimaan
  2. Pesan yang terdistorsi oleh noise
  3. Dari komunikator kepada komunikan
  4. Melalui saluran media tertentu
  5. Dengan tujuan tertentu
  6. Sehingga menimbulkan efek-efek tertentu
  7. Dan ada kesempatan untuk melakukan feedback
  8. Yang terjadi pada suatu konteks tertentu

Adapun ciri khas dari berkomunikasi lainnya adalah:

  • Pesan selalu terdistorsi oleh noise
  • Ada feedback
  • Ada feedforward
  • Ada konteks
  • Menimbulkan efek-efek tertentu
  • Melalui channel-channel tertentu
  • Menggunakan berbagai media yang memungkinkan

Komunikasi sendiri merupakan sistem yang terdiri dari berbagai komponen. Komponen-komponen komunikasi bersifat sistemik, sehingga tidak bisa dipisahkan satu sama lain.

Adapun komponen komunikasi sendiri terdiri dari:

  1. Lingkungan (konteks) komunikasi
    Lingkungan merupakan kondisi dan situasi yang memungkinkan komunikasi bisa berlangsung. Hal ini terdiri dari space (tempat), temporal (waktu), sosial-psikologis (orang-orang yang terlibat di dalamnya).
  2. Sumber (source / sender) – Penerima (receiver)
    Sumber adalah individu atau sekelompok orang yang memberikan informasi.
  3. SenderReceiver, Komunikator – Komunikan
  4. EncodingDecoding
  5. Pesan
    Gagasan atau keinginan yang ingin disampaikan.
  6. Saluran dan Media
    Saluran merupakan sarana untuk menyampaikan pesan. Sedangkan media, sarana komunikasi bahwa pesan disampaikan. Contoh saluran adalah sungai, dan contoh media adalah perahu.
  7. Umpan balik (feedback) dan umpan maju (feedforward)
    Umpan balik adalah komunikasi yang diterima dari komunikan. Sedangkan umpan maju adalah umpan balik atau informasi yang bisa diramalkan kemungkinan terjadinya oleh komunikator.
  8. Gangguan
    Gangguan bisa terjadi pada pesan maupun pada komunikator dan komunikan. Meskipun begitu, sebagian ahli tidak memasukan noise dalam proses komunikasi.
  9. Destination / tujuan / goal
    Tujuan bisa disengaja atau bisa tidak disengaja, bisa juga disadari atau bisa tidak disadari. Contoh tujuan komunikasi yang disadari adalah iklan yang bertujuan untuk mempengaruhi.
  10. Efek komunikasi
    Efek komunikasi merupakan pengaruh yang timbul setelah menerima pesan. Biasanya berupa perubahan antara sebelum dan sesudah menerima pesan. Misalnya perubahan pola pikir, pengetahuan, dan pengalaman.
  11. Kompetensi Komunikasi
    Kualitas orang-orang yang terlibat dalam proses komunikasi.

Proses Komunikasi

Pada hakikatnya, proses komunikasi terjadi apabila komunikator dan komunikan membuat makna yang sama. Gagasan yang ingin disampaikan oleh komunikator, bisa diterima oleh komunikan persis sama seperti yang diharapkan. Meskipun begitu, hal ini sulit terjadi.

Komunikasi yang efektif, dirumuskan sebagai berikut:

Komunikasi Efektif (KE) = Komunikator / Komunikan = 1

Angka 1 mencerminkan bahwa yang ingin disampaikan komunikator, sama dengan yang diterima komunikan. Namun, kenyataannya, tidak selalu bernilai 1. Bila lebih dari 1, bisa juga kurang dari 1. Hal inilah yang disebut dengan noise.

Hal ini disebabkan mereka yang terlibat dalam proses komunikasi memiliki latar belakang yang berbeda.

komunikasi efektif = komunikator / komunikan = 1

angka satu mencerminkan bahwa yang ingin dsampaikan komunikator, sama dengan yang diterima komunikan.
kenyataannya, bisa lebih dari 1, bisa juga kurang dari 1. hal ini disebut noise. Proses komunikasi seperti ini, ditunjukan pada gambar berikut.

Proses Komunikasi

Proses Komunikasi

Dalam proses komunikasi, noise menyebabkan informasi dari komunikator tidak dapat diterima sepenuhnya oleh komunikan. Bisa hanya 70 persen, 50 persen, 30 persen, 10 persen, atau tidak sama sekali. Kuantitas informasi yang diterima sesuai dengan irisan informasi yang bisa dipahami oleh kedua pihak, baik komunikator maupun komunikan.

Ketidakutuhan informasi yang diterima oleh komunikan merupakan hal yang wajar pada kejadian nyata. Hal ini terjadi karena beberapa aspek berikut:

  1. Komunikasi hanya bisa terjadi bila terdapat pertukaran pengalaman yang sama antara pihak-pihak yang terlibat dalam proses komunikasi (sharing similiar experience).
  2. Jika daerah tumpang tinding (the field of experience) menyebar menutupi lingkaran A atau B dan menuju terbentuknya satu lingkaran yang sama, maka semakin besar terjadi proses komunikasi yang sempurna dan sama.
  3. Namun, jika daerah tumpang tindih semakin mengecil dan menjauhi sentuhan kedua lingkaran atau cenderung mengisolasi lingkaran masing-masing, maka komunikasi yang terjadi sangat terbatas, bahkan besar kemungkinannya gagal dalam menciptakan suatu proses komunikasi yang efektif.
    Contohnya saja dengan masyarakat yang sulit untuk dievakuasi ketika terjadi bencana. Hal ini umumnya disebabkan perbedaan latar belakang dan kebiasaan antara masyarakat dan pemerintah.

Kesulitan Berkomunikasi

Kesulitan dalam berkomunikasi, salah satunya ditentukan oleh frame of reference (latar belakang yang berbeda) dan field of experience (pengalaman yang berbeda). Kedua hal ini, mempengaruhi efektivitas komunikasi.

  • Frame of Reference
    Merupakan bingkai referensi seperti rujukan dan pengetahuan. Disimpulkan juga sebagai latar belakang yang berhubungan dengan pengetahuan, pendapat-pendapat tertentu, dan pendidikan. Misalnya perbedaan pendapat cara penanganan masyarakat di sekitar kawasan hutan antara ahli bidang ekonomi dan ahli bidang ekologi.
  • Field of Experience
    Merujuk pada bidang pengalaman seseorang. Disimpulkan juga sebagai latar belakang pengalaman yang dimiliki oleh orang-orang yang terlibat dalam kegiatan berkomunikasi.

Derajat Komunikasi

Dalam berkomunikasi, terdapat derajat perbedaan tertentu yang disebut Derajat Komunikasi. Derajat komunikasi dibagi menjadi 3 kategori, yaitu:

  • Heterophily
    Perbedaan latar belakang orang-orang yang terlibat dalam proses komunikasi. Perbedaan latar belakang ini ada banyak macamnya. Beberapa perbedaan latar belakang yang umum adalah pendidikan, pengalaman, dan kebudayaan. Semakin besar derajat heterophily, semakin sulit memperoleh kesamaan makna.
  • Homophily
    Derajat kesamaan latar belakang orang-orang yang terlibat dalam proses komunikasi. Misalnya, berkomunikasi dengan bayi. Orang dewasa akan berusaha menjadi bayi agar bayi dapat menerimanya. Dalam kondisi ini, berkomunikasi dapat dengan mudah dilakukan.
  • Emphatis
    Cara untuk memperkecil perbedaan dalam berkomunikasi dengan berusaha bijaksana bila bertemu dengan orang-orang yang memiliki perbedaan latar belakang. Emphatis juga disebut sebagai kemampuan seseorang untuk memproyeksikan diri pada peranan orang lain sehingga terjadi kesamaan yang diinginkan. Hal ini disebut Strategy of Identification.
    Dalam bahasa yang sederhana, empathis merupakan kemampuan beradaptasi dan menyesuaikan diri. Pihak yang harus menyesuaikan diri adalah mereka yang memiliki kelebihan dalam kemampuan berkomunikasi.


Mengapa kesamaan yang harus dipentingkan? Bagaimana pun juga, orang memiliki kecenderungan untuk memilih sesuatu yang sama. Sebagai orang komunikasi, harus memiliki kemampuan untuk mendekatkan yang sama dengan kita. Bagaimana pun, inti dari komunikasi adalah membuat sama sehingga orang mau menerima kita.

Berkomunikasi dengan pihak-pihak yang memiliki latar belakang sama, akan memberi keuntungan sebagai berikut:

  1. Memudahkan proses penyandibalikan (encoding-decoding)
  2. Membantu membangun premis/kesimpulan yang sama
  3. Menyebabkan komunikan tertarik pada komunikator. Contoh: Calon bupati yang memaparkan program-program pengentasan kemiskinan, akan menarik orang-orang yang miskin untuk memilihnya.
  4. Menumbuhkan rasa hormat dan percaya diri pada komunikator

Konteks Komunikasi

Konteks komunikasi terdiri dari 3 dimensi.

  1. Dimensi spasial
    Konteksnya adalah fisik seperti lingkungan nyata atau berwujud/tangible. Dalam hal ini, komunikasi mengharuskan tempat yang nyata. Bila tidak, komunikasi tidak akan terjadi.
  2. Dimensi sosial-psikologis. Konteks ini meliputi latar belakang, kepribadian, sosial, budaya, dan lain-lain. Biasanya, pada dimensi ini perbedaan muncul yang umumnya menyebabkan komunikasi sulit dilakukan.
  3. Dimensi temporal. Dalam hal ini, komunikasi memerlukan konteks waktu.

Tugas Aplikasi komputer


Pengantar Komunikasi

Konteks komunikasi terdiri dari 3 dimensi, yaitu:

  • Dimensi Spasial
    Apapun bentuknya, sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pesan atau komunikasi. Contohnya pada cara duduk di kelas. Mahasiswa dalam kelas yang duduknya melingkar mampu berkomunikasi lebih baik daripada mahasiswa dalam kelas yang duduknya berbaris ke belakang.
  • Dimensi Sosial-Psikologis
    Merupakan tata hubungan status di antara mereka yang terlibat komunikasi. Biasanya merupakan peran atau permainan yang dijalankan orang-orang. Contohnya saja peran mahasiwa dan dosen pada sekelompok orang dalam ruang perkuliahan.
    Konteks lainnya adalah aturan budaya masyarakat di suatu area yang digunakan dalam berkomunikasi. Contohnya saja budaya di sekitar Gunung Merapi yang membuat masyarakatnya sulit dipindahkan.
    Selain itu, ada juga rasa persahabatan atau permusuhan, hubungan formalitas atau informalitas, dan dalam situasi yang serius atau senda gurau.
  • Dimensi Temporal
    Komunikasi memerlukan konteks waktu. Biasanya, dimensi waktu antara lain: jam, hari, minggu, bulan, pagi, siang, sore, dan malam. Dimensi waktu biasanya dalam hitungan sejarah, dan konteks sejarah sangat mempengaruhi proses komunikasi. Pesan yang disampaikan seabad yang lalu, belum tentu sama bila pesan tersebut disampaikan saat ini.

Ketiga dimensi konteks komunikasi, digambarkan dalam contoh berikut:

Terlambat memenuhi janji kencan (konteks temporal), dapat mengakibatkan berubahnya suasana persahabatan-permusuhan (konteks sosial-psikologis) antara sepasang sejoli yang menyebabkan perubahan kedekatan-kedekatan fisik dan pemilihan rumah makan untuk kencan (konteks lingkungan fisik).

Konteks harus menjadi perhatian dalam berkomunikasi. Contohnya pada Event Organizer. Mereka harus mampu melihat konteks waktu dan tempat dalam penyelenggaraan kegiatannya.

Komponen Komunikator

Komunikator dan komunikan adalah komponen yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya.

  • Komunikator = Sumber (Source) = Pengirim (Sender) = Encoder
    • Komunikator = Orang yang menyampaikan pesan
    • Source = Asal muasal pesan bersumber
    • Sender = Pengirim pesan
    • Encoder = Orang yang meng-enkoding = in + code => orang yang membuat pesan dengan kode-kode tertentu
    • Encoding = pembuatan pesan-pesan dalam kode-kode tertentu. Tugasnya adalah memformulasikan pesan.
  • Komunikan = Audience = Penerima (Receiver) = Decoder
    • Komunikan = Orang yang menerima pesan
    • Audience = Komunikan yang banyak
    • Receiver = Penerima pesan
    • Decoder = Orang yang menguraikan kode-kode tertentu dari sebuah pesan yang diterimanya. Tugas Decoder adalah menguraikan pesan.

Encoding sendiri merupakan tindakan menghasilkan pesan dengan cara menuangkan gagasan-gagasan kita ke dalam gelombang suara atau kertas atau media lainnya, sehingga menjelmakan gagasan melalui kode-kode tertentu. Kebanyakan dari kita kesulitan membuat encoding sebuah pesan. Sehingga, tak jarang pesan tidak sampai ke tujuan.

Seorang jurnalis dituntut untuk mampu melakukan kegiatan encoding sebuah pesan dari sumber pesan ke penerima pesan.

Decoding adalah menterjemahkan gelombang-gelombang suara atau kata-kata di atas kertas menjadi gagasan. Dengan kata lain, menterjemahkan sebuah kalimat menjadi sebuah kata.

Komunikator sendiri adalah encoder sekaligus decoder.


Ethos-Credibility


Foto: simply-speaking.co.uk

Ethos merupakan salah satu karakter dari seorang komunikator yang baik. Ethos sendiri merupakan seperangkat karakter yang baik dan melekat pada diri seorang komunikator. Dengan kata lainnya, Ethos adalah seperangkat komponen-komponen yang dinilai positif pada diri seseorang.

Ethos sendiri menurut Aristoteles terdiri dari Good Sense (Pikiran yang Baik), Good Moral Character (Akhlak yang Baik), dan Good Will (Maksud yang Baik). Ethos ini akan membawa hasil yang baik pada hubungan berkomunikasi.

Bisa disimpulkan, Ethos berhubungan dengan kepercayaan. Misalnya saja masyarakat tidak akan percaya kepada orang yang berbicara tentang kesederhanaan, tetapi hartanya berlimpah dengan hasl korupsi.

Credibility menurut Hovoland dan Weiss, terdiri dari Expertise (keahlian) dan Trust Worthiness (dapat dipercaya). Dengan kata lain, seseorang dipercaya karena memiliki keahlian dan kejujuran.

Ethos dan Kredibilitas merupakan seperangkat persepsi dari komunikan terhadap komunikator. Persepsi sendiri adalah pandangan orang-orang terhadap seseorang.

Syarat-syarat menjadi komunikator yang handal, adalah sebagai berikut:

Mengenal Diri Sendiri (Self Awareness – Sadar Terhadap Diri)
Untuk menjadi komunikator yang baik, seseorang harus mengenal dirinya sendiri. Untuk memahai konsep mengenal diri sendiri, bisa menggunakan konsep Johary Window, sebuah konsep dalam psikologi. Dalam konsep ini, dipaparkan keunggulan dan kelemahan diri.
Berikut adalah skema dari Johari Window.


Keterangan:
  • Known to Others => Sesuatu yang diketahui orang lain
  • Known to Self => Sesuatu yang diketahui diri sendiri
  • Open Area
    Daerah Terbuka (Open Self) berisi informasi perilaku, sikap, perasaan, keinginan, motivasi, gagasan, adat istiadat, kebiasaan, dan lain sebagainya, yang diketahui oleh diri sendiri dan orang lain. Hal ini dapat membantu memperlancar proses komunikasi.
    Besarnya Daerah Terbuka berbeda untuk masing-masing orang. Perubahan pada daerah terbuka atau pada sembarang daerah atau kuadran, akan mengakibatkan perubahan pada kuadran-kuadran yang lainnya.
  • Hidden
    Daerah Tertutup (Hidden Self) mengandung semua hal yang diketahui mengenai diri sendiri dan orang lain, tetapi hanya disimpan untuk diri sendiri.
  • Blind
    Daerah Buta (Blind Self) berisikan informasi tentang diri kita yang diketahui orang lain, tetapi kita sendiri tidak mengetahuinya. Sebagian orang yang memiliki daerah buta yang luas dan tampak, tidak menyadari berbagai kekeliruan yang dibuatnya.
    Bagaimana pun, komunikasi dan interaksi menuntut keterbukaan pihak-pihak yang terlibat. Bila ada daerah buta, komunikasi bisa menjadi sulit.
  • Darkness
    Daerah Gelap adalah bagian dari diri kita yang tidak diketahui, baik oleh diri sendiri maupun oleh orang lain. Ini adalah informasi ang tenggelam di alam bawah sadar, atau sesuatu yang luput dari perhatian.
  • Seluruh daerah tidak sama luasnya, tergantung orangnya masing-masing. Dalam komunikasi, semakin besar daerah yang Blind, Hidden, dan Darkness, proses komunikasi akan semakin sulit. Bagaimana pun, dalam berkomunikasi, harus menjadi diri yang terbuka, dan untuk terbuka, harus sadar diri (Self Awareness).

  • Memiliki Ethos Komunikator
    Ethos Komunikator meliputi kredibilitas (source credibility), expertise, dan source attractiveness serta source power.

Manfaat Blogging


Apa sih manfaat kita membuat blog / blogging / ngeblog, dan eksis di blogosphere ..?? Saya coba menulis-kan manfaat2 dari blog dalam satu entri ini :

1. Media Aktualisasi Diri

Salah satu kebutuhan manusia adalah to be recognized – untuk di akui kehadiran-nya, untuk di perhatikan. Untuk menunjukan siapa diri-nya. Apa yang dipikirkan-nya, apa yang menjadi perhatia-nya, apa yang menarik untuk-nya, apa yang disenangi-nya, apa yang dibenci-nya, apa pemikiran-nya dan apa yang diinginka-nnya.
Dan blog memapu memfasilitasi hal tersebut, dalam skala jangkauan yang mendunia.
Dengan blog (dan dukungan berbagai web app di world wide web) seseorang kini dapat mengaktualisasikan diri-nya dalam berbagai media (text, image, graphic, video, audio, slide presentasi, dll) yang bisa diakses oleh ’semua orang di penjuru dunia yang terhubung ke jaringan internet’.

2. Personal Branding

Personal Branding atau self positioning – memposisikan diri kamu berdasarkan apa yang dapat kamu lakukan, membuat orang teringat akan kamu ketika mereka dihadapkan terhadap topik tertentu – adalah sesuatu hal yang sangat vital di dunia modern ini. Apa yang kamu ingat ketika mendengar “Bapak Blogger Indonesia”? Enda Nasution! Bayangkan jika seorang potential client berkata “Siapa yang dapat saya hire untuk mengatasi masalah ini” dan yang mereka ingat adalah nama kamu?
Dengan blog – dan strategi yang tepat- kamu dapat memberitahu semua orang di dunia (yang terhubung ke dalam jaringan internet, tentunya) apa keahlian kamu dan mengapa mereka harus mengontak kamu ketika mereka teringat akan satu masalah yang harus di selesaikan.

3. Markas Besar Di Dunia Maya

Begitu banyak tempat bersosialisasi di dunia maya dan sulit untuk memberi tahukan semua-nya kepada orang sekaligus. Blog bisa kamu jadikan markas besar pusat seluruh aktifitas kamu di dunia maya: CV, Online portofolio, link, badge atau widget menuju situs-situs social network yang kamu eksisi. :D Facebook, Twitter, Plurk, Digg, LintasBerita, LinkedIn, dll.

4. Media Promosi

Blog ditempatkan di jaringan internet. Dengan strategi yang tepat (SEO+SMM+Other Techniques) kamu bisa mendatangkan para pengguna internet ke blog kamu dan membuatnya membaca apa yang kamu promosikan.

5. Mendapatkan Relasi Baru

Sudah menjadi bawaan-nya bahwa manusia selalu mencari manusia lain yang memiliki ketertarikan sama. Buat blog tentang topik yang kamu minati, dan pengunjung yang memiliki topik yang sama dengan anda pun akan mendatangi kamu. Mereka bisa mengomentari post di blog kamu dan bisa membalas-nya. Terjadi conversation disana, dan membuka peluang untuk terjadinya hubungan kan.

Tips: Buat tulisan yang bermanfaat (lebih baik jika menginspirasi) dan letakkan link facebook profile kamu. Orang akan berduyun-duyun meng-add anda di facebook.

6. Mendapatkan Penghasilan

Well, sudah banyak yang tahu kan? ada dua cara mendapatkan penghasilan dari internet:

* Direct Income – Blog kamu memang menjadi ’sumber uang’ kamu. Kamu update konten dengan entri berkualitas, perbesar tingkat kunjungan visitor ke blog kamu, lakukan monetisasi. Bisa dengan menjual spot banner (tapi sudah tidak terlalu efektif lagi rasanya), Service Pay-Per-Click, Pay-Per-Post, Paid-To-Review, buat review tentang produk yang diafiliasikan, atau mungkin langsung menjual produk di blog kamu. dll.
* Indirect Income – Blog kamu gunakan sebagai media promosi bisnis kamu dan diri kamu. Visitor datang ke blog, terkesima dengan diri kamu dan portofolio kamu, dan mereka mengontak kamu untuk deal bisnis selanjut-nya.

7. Stress Release, Emotion Release

Terkadang kita hanya ingin melampiaskan apa yang kita rasakan. Terkadang kejenuhan dan terkadang kebahagiaan. Lebih mengasyikan lagi jika ada yang merespons apa yang kita rasakan kan? ;) Hey, blog memfasilitasi hal tersebut. Tapi selalu ingat aturan emasnya: Jangan berlebihan. Jangan sampai kasus kehilangan pekerjaan dan kejadian tidak diinginkan lain-nya terjadi karena kamu berlebihan dalam mengekspresikan diri.

8. Media Memberi, Media Sharing

Terkadang kita hanya ingin berbagi apa yang kita ketahui, berbagi kebaikan, berbagi ilmu atau berbagi pengetahuan. Jika yang kamu ingin share kepada orang lain bisa di fasilitasi dengan text, graphic, video, audio, presentasi, dll. Blog bisa memfasilitasi hasrat berbagi kamu.

9. Jurnal Catatan Kehidupan Anda

Catat semua yang kamu rasakan dan publikasikan di blog kamu. Suatu hari di kehidupan kamu kelak, baca kembali apa yang sudah kamu tulis. Kebanyakan orang tertawa ketika membaca apa yang mereka tulis dahulu. Kenangan lama bersemi kembali gitu loh :)

10. Mendapatkan Feedback Atas Apa Yang Anda Rasakan

Mayoritas blog memiliki fitur komentar di setiap artikel-nya. Hal ini memfasilitasi orang untuk memberi respons terhadap apa yang kamu tulis. Pendapat orang lain merupakan salah hal yang berharga dalam hidup kan?

11. Public Relation Yang Lebih Humanis

Jika kamu bertujuan mempromosikan bisnis atau korporasi -corporate blogging-, salah satu karakteristik blog adalah personal point of view yang menjadikan blog lebih humanis sehingga pengunjung merasa lebih ‘nyaman’.

Itulah sedikit manfaat blog yang saya ketahui, kalo ada yang punya manfaat lain boleh nambahin .. :D

twitter..mania

@kompasdotcom
@TMCPoldaMetro
@ZodiacFacts
@fiksimini
@YahooIndonesia
@LifeHacks
@puisikita
@Metro_TV
@GuysTruths
@antaranews
@LoveQuotesx
@brosurku
@Sextrology
@temponewsroom
@lintasberita
@KompasNews
@loungekaskus
@terselubung
@remajaislami
@pepatah
@TheLoveStories
@life_secret
@ihateqoutes

Profesi Public Relations

Profesi Public Relations ( PR) dari beberapa sisi. Yang pertama, PR akademisi, yaitu para pengajar, peneliti ilmu kmunikasi yang memberi andil bagi pengembangan dan perluasan ilmu hubungan masyarakat melalui pendidikan. Yang kedua, inhouse PR yaitu mereka yang bekerja sebagai petugas PR di organisasi swasta maupun nirlaba. Yang ketiga, konsultan PR, yaitu pekerja perusahaan jasa kehumasan, melayani sejumlah klien yang membutuhkan konsultasi program

Cikal bakal munculnya profesi PR erat kaitannya dengan profesi wartawan dan dunia jurnalistik. Ivy Ledbetter Lee seorang jurnalis senior Amerika Serikat di tahun 1906 telah menerapkan prinsip dan stratetegi PR untuk menyelesaikan krisis manajemen yang dialami sebuah perusahaan raksasa.perusahaan itu adalah industri tambang minyak terbesar yang menghadapi pemogokan masal para buruhnya, dan berpotensi menjatuhkan bisnisnya sekaligus reputasi perusahaan. Saat itulah Ivy Lee mengajukan konsep manajemen PR untuk mengatasi krisi tersebut, proposalnya sebagai berikut:

  • Membentuk manajemen PR yang bertugas mengatur informasi atau berita dengan bekerjasama dengan pers
  • Posisi PR setara top manajemen dan decision maker, tepatnyua sebagai executive assistant President Director
  • Memiliki wewenang penuh melaksanakan fungsi dan peran sebagai pejabat PR yang mengelola manajemen komunikasi
  • Manajemen peruasahaan harus lebih terbuka terhadap public, buruh dan pers

Konsep manajemen PR ini terbukti berhasil. Dengan publisitas yang intensif dan terbuka kepada publik melalui pembeitaan media, perusahaan itu akhirnya mendapat simpati public internal dan eksternal serta terlepas dari keterpurukan.
Fungsi petugas PR atau PR Officer (PRO) pun berkembang seiring kemajuan dunia usaha. Ada 4 fungsi utama yang dituntut dari petugas PR. Yaitu sebagai:

  1. Communicator
    Sebagai juru bicara organisasi, PR berkomunikasi secara intensif melalui media dan kelompok masyarakat. Hampir semua teknik komunikasi antar pesona ( interpersonal communication) dipergunakan, komunikasi lisan, komunikasi tatap muka sebagai mediator maupun persuader.
  2. Relationship
    Relationship yang tidak harmonis beresiko menimbulkan ketidakpuasan public yang pada akhirnya mengancam kelangsungan bisnis perusahaan. Contoh: penanganan kasus Lumpur panas PT. Lapindo terus menerus menimbulkan protes ketidakpuasan dari penduduk yang kecewa karena proses penggantian kerugian untuk rumah yang terendam tidak segera terealisir.
  3. Management backup
    Menunjang kegiatan departemen lain dalam perusahaan seperti bagian pemasaran, operasional, teknik, keuangan , personalia demi terciptanya tujuan bersama

  4. Good image maker
    Menciptakan citra perusahaan dan publisitas positif
    Dalam dua dekade terakhir, publik mencermati nama – nama pejabat PR yang kerap muncul sebagai nara sumber perusahaan atau organisasi yang diwakilinya, seperti:
Tujuan Public Relations :
Tujuan adalah ”membentuk goodwill, toleransi (tolerance), saling kerjasama (mutual understanding) dan saling menghargai (mutual appreciation) serta memperoleh opini public yang favorable, image yang tepat berdasarkan prinsip-prinsip hubungan yang haronis baik hubungan kedalam (internal relations) maupun hubungan keluar (external relations)” (Ruslan, 1999:31)

Kegiatan utama Public Relations :

  • Menjalankan program terencana dan berkesinambungan sebagai bagian dari manajemen organisasi
  • Berurusan dengan hubungan antara organisasi dengan publiknya
  • Memantau pengetahuan, pendapat, sikap dan prilaku didalam dan diluar organisasi.
  • Menganalisis pengaruh kebijakan, prosedur dan tindakan pada publi
  • Menyesuaikan kebijakan, aturan dan tindakan yang dipandang menimbulkan konflik dengan kepentingan publik dan keberadaan perusahaan
  • Memberikan saran dan masukan kepada manajemen dalam pembuatan kebijakan, aturan dan tindakan yang dipandang menimbulkan konplik dengan kepentingan publik dan keberadaan perusahaan.
  • Membangun dan memelihara hubungan komunikasi 2 arah antara organisasi dengan publiknya
  • Menghasilkan perubahan yang khusus dalam pengetahuan, pendapat, sikap dan prilaku didalam dan diluar organisasi.
  • Menciptakan hubungan baru dan atau memelihara hubungan antara organisasi dan publiknya.

Semangat Untuk Hijaukan Dunia

Sobat,,

Kemarilah,,saat ini, detik ini,, kita harus menunjukan bahwa kita perduli kepada dunia dan bumi ini, tempat kita berbijak, tempat kita untuk bertahan.

Dunia yang semakin tua ini sangat memerlukan semangat kita.
Sambungkan tangan ini untuk selalu merawat dan menjaga bumi kita tercinta.

Rentangkan tangan kita, hirup lembut udara ini, rasakan dan coba uraikan bahwa apa yang dibutuhkan bumi ini sangat perlu diperhatikan...

salam,,hangat
uwie